Sabtu,29 Agustus. 2020
Lab 1 : RIPv2 Configuration
Gambarkan
Topologi Jaringan di bawah ini :
Tabel
Address :
Device |
interface |
IP add |
Subnet Mask |
Default Gateway |
R1 |
Fa0/0 |
192.168.1.254 |
255.255.255.0 |
N/A |
Fa1/0 |
12.12.12.1 |
255.255.255.0 |
N/A |
|
Lo1 |
172.16.1.1 |
255.255.255.0 |
N/A |
|
Lo2 |
172.16.2.2 |
255.255.255.0 |
N/A |
|
R2 |
Fa0/0 |
192.168.2.254 |
255.255.255.0 |
N/A |
Fa1/0 |
12.12.12.2 |
255.255.255.0 |
N/A |
|
L03 |
172.168.3.3 |
255.255.255.0 |
N/A |
|
Lo4 |
172.168.4.4 |
255.255.255.0 |
N/A |
|
Sw1 |
N/A |
Vlan 1 |
N/A |
N/A |
Sw2 |
N/A |
Vlan 1 |
N/A |
N/A |
Pc0 |
NIC |
192.168.1.1 |
255.255.255.0 |
192.168.1.254 |
Pc1 |
NIC |
192.168.2.1 |
255.255.255.0 |
192.168.2.254 |
Tujuan
Lab :
- Setting RIPv2
- Debug RIPv2
- Setting Passive-Interface RIPv2
Konsep
dasar :
- Keuntungan menggunakan Dynamic routing di bandingkan static routing :
- Tidak perlu tahu network destination
- Perlu melakukan advetise network yang terhubung langsung
- Update perubahan topologi secara dinamis
- Pekerjaan network admin jadi berkurang
- Digunakan diindustri besar
- Neighbor router melakukan pertukaran informasi routing dan membangun routing table lebih otamatis.
- Lebih mudah di bandingkan menggunakan static routing.
RIPv2 :
- Open standar protocol (cisco or non-cisco)
- Classess routing protocol (support default atau sub networks)
- Mendukung VLSM
- Mendukung autentikasi
- Menggunakan multicast address 224.0.0.9
- Administrative distance : 120
- Metric : hop count (terbaik : yang paling kecil).
- Hop ke -16 unreachable
- Load balancing 4 equal path
- Digunakan untuk organisasi kecil
- Update secara periodic dan pertukaran keseluruhan informasi routing tabel setiap 30 second.
Keuntungan
:
- Mudah di konfigurasi
- Tidak memerluan design seperti OSPF
- Tidak kompleks
- Less overhead
Kerugian
:
- Utilisasi badwich sangat tinggi karena diperlukan untuk broadcasr setiap 30 detik (RIPv1)
- Terbatas pada jumlah Hop(bukan bandwith)
- Tidak scalable, hop count hanya 15
- Konvergensi rendah.
*waktu
konvergensi adalah waktu yang dibutuhkan oleh router untuk menggunakan route
alternative ketika best route down.
Router 1
:
Router>en
Router#conf
t
Router(config)#hostname
R1
R1(config)#password
secret satu
R1(config)#line
console 0
R1(config-line)#password
satu
R1(config-line)#exec-timeout
5 0
R1(config-line)#login
R1(config-line)#exit
R1(config)#service
password-encryption
R1(config)#int
fa0/0
R1(config-if)#ip
add 192.168.1.254 255.255.255.0
R1(config-if)#no
shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#int
fa1/0
R1(config-if)#ip
add 12.12.12.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no
shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#int
lo1
R1(config-if)#ip
add 172.168.1.1
R1(config)#int
lo2
R1(config-if)#ip
add 172.168.2.2
R1(config-if)#exit
Note :
- Line con 0 jalue console yang kita gunakan untuk login adalah jalur 0
- Password satu memberikan password dengan string “satu”
- Exec-timeout 5 0 jika tidak ada konfigurasi selama 5 menit 0 detik maka akan keluar dan akan mntak login kembali
- Login perintah ini agar kita bisa dapat login dengan console dan password diatas.
Router 2
:
Router#conf
t
Router(config)#hostname
R2
R2(config)#password
secret satu
R2(config)#line
console 0
R2(config-line)#password
satu
R2(config-line)#exec-timeout
5 0
R2(config-line)#login
R2(config-line)#exit
R2(config)#service
password-encryption
R2(config)#int
fa0/0
R2(config-if)#ip
add 192.168.2.254 255.255.255.0
R2(config-if)#no
shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#int
fa1/0
R2(config-if)#ip
add 12.12.12.2
R2(config-if)#no
shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#int
lo3
R2(config-if)#ip
add 172.16.3.3 255.255.255.0
R2(config-if)#exit
R2(config)#int
lo4
R2(config-if)#ip
add 172.16.4.4 255.255.255.0
R2(config-if)#exit
R2(config)#
Sekarang
kita beri ip add pada setiap PC
Sebelumnya
kita lihat dulu routing tablenya sebelum kita melakukan routing RIPv2
R1:
Table Routing Sebelum Konfigurasi RIPv2 pada R1 |
Table Routing Sebelum Konfigurasi RIPv2 pada R1 |
Seting
RIPv2 di R 1
R1(config)#router
rip
R1(config-router)#version
2
R1(config-router)#net
12.12.12.0
R1(config-router)#net
172.16.1.0
R1(config-router)#net
172.16.2.0
R1(config-router)#net
192.168.1.0
R1(config-router)#no
auto-summary
R1(config-router)#exit
Setting RIPv2
R2
R1(config)#router
rip
R1(config-router)#version
2
R1(config-router)#net
12.12.12.0
R1(config-router)#net
172.16.3.0
R1(config-router)#net
172.16.4.0
R1(config-router)#net
192.168.2.0
R1(config-router)#n0
auto-summary
R1(config-router)#exit
Verifikasi
Tampilkan
Routing Table setelah Disetting RIPv2
Table Routing Setelah Konfigurasi RIPv2 pada R1 |
Table Routing Setelah Konfigurasi RIPv2 pada R2 |
Ping Pc0
ke PC1
Traceroute
dari pc0 ke Pc1
Ket gambar : untuk menuju PC1 dari pc0 membutuhkan 3 hop
Tes ping
dari pc1 ke pc0
Tracert dari pc1 ke pc0 |
Tampilkan
informasi routing protocols yang digunakan pada R1
Ket:
Berdasakan
ouput routing informasi dari R1, kita bisa melihat bahwa R1 menggunakan Rip
Version 2 untuk network 12.0.0.0, 172.16.0.0 dan 192.168.1.0 Rip memiliki
Adminitartive distance(AD) 120. Terdapat 4 interface yang mengaktfikan RIP
yaitu fa1/0, fa0/0, lo1,lo2
Debug RIP
di R1
Dengan mengaktifkan fitur debug, kita bisa tahu apakah RIP sudah berjalan atau belum
Ket : kita bisa lihat bahwa RIP sudah running di router 1. Untuk menghentikan ouput debug gunakan comman undebug ip rip atau undebug all
Gambar(hentikan debug)
Setting passive-interfcace
di R1
Untuk menghentikan
routing updates yang dikirimkan ke network A, maka aktfkan command Passive-interface di interface fa0/0 R1
yang menuju network A. Hal ini tidak mempengaruhi advertise network A. Jadi network
A masih tetap di kenali oleh R2 dan masih tampil di routing table r2. Di routing
protocol ripv2, mengaktifkan passive-interface mencegah multicast update
melalui interface spesifik dan masih bisa mendapatkan update dari RIP neighbor
yang lain:
R1(config)#router
rip
Ri(config-router)#
passive-interface fa0/0
Tampilkan routing information di R1
Link
Dowload .PKT dan Config ||DISINI||
Referensi
:
Ebook “CCNA
Lab Guide Nixtrain_1st Edition_Full Version”
Agus Setiawan
Qoutes:
"Consistency is the Key to success"